Tampil Menarik dengan Sarapan
Wanita-wanita era ini sangat
memperhatikan badan yang ideal. Banyak upaya yang mereka lakukan untuk
mendapatkan badan yang ideal. Mengkonsumsi obat-obatan, tidak makan terlalu
banyak, termasuk meninggalkan sarapan. Mereka menganggap bahwa sarapan akan mengacaukan diet yang di lakukan. Namun,
sekarang buang jauh-jauh pikiran itu. Sarapan yang teratur justru bisa
menurunkan berat badan. Sarapan
juga merupakan jadwal makan yang paling penting.
Add caption |
Sarapan
adalah modal bagi anda dan keluarga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Untuk itu, makanan yang dikonsumsi saat sarapan haruslah berkualitas.
Karbohidrat, protein dan serat sebaiknya selalu ada dalam sarapan.
Makanan
mengandung karbohidrat, seperti nasi, kentang, dan roti, dapat membuat tubuh
lebih bertenaga. Jika sarapan mengandung karbohidrat, maka hingga menjelang
makan siang tubuh tidak lemas dan tetap bertenaga.
Selain
itu, yang harus ada dalam sarapan Anda adalah protein, karena akan membuat
perut merasa kenyang lebih lama, serta bisa meningkatkan konsentrasi. Protein
yang bisa Anda konsumsi di pagi hari, antara lain telur rebus, tahu, tempe,
ikan dan ayam.
Usahakan
juga mengonsumsi serat saat sarapan untuk melancarkan pencernaan. Anda bisa
minum jus atau makan buah-buahan segar sebelum memulai atau di sela-sela
aktivitas.
Namun dalam tulisan ini akan membahas bagaimana
sarapan yang menyehatkan namun dapat digunakan untuk diet. Karena banyak wanita
yang berpikir bahwa sarapan akan mengacaukan diet yang dilaksanakan. Padahal,
sarapan yang teratur justru bisa menurunkan berat badan. Tulisan ini akan
membahas bahwa pemikiran-pemikiran itu salah besar.
Bagaimana agar sarapan memberi efek yang optimal bagi
tubuh?
1.
Delapan hingga sepuluh
jam setelah makan malam (ketika tubuh tidak mengkonsumsi makanan apapun) telah
terlewati. Dan saat ini adalah waktu yang ideal untuk sarapan. Tubuh telah
punya cukup waktu untuk melakukan metabolisme dan siap menerima asupan gizi
pertama di pagi hari.
2.
Buah atau jus
buah atau jus sayuran dengan ampas (bukan sari buah) adalah makanan pertama
yang dianjurkan. Di pagi hari, zat gula dalam tubuh turun ke tingkat yang
paling rendah. Tubuh menggantinya dengan melepas zat gula yang telah ditimbun
di lapisan otot dan liver (glikogen). Menambah
asupan jus buah segar atau buah-buahan saat sarapan sangat dianjurkan, karena
banyak mengandung vitamin dan mineral yang menyehatkan. Sari buah alami dapat
meningkatkan kadar gula darah setelah semalaman kita tidak makan. Selain itu,
jus buah atau jus sayuran dapat mencukupi serat yang diperlukan tubuh. Jika anda
kesulitan dalam membuat jus buah di pagi hari, anda dapat menggantinya dengan
sayuran segar atau potongan buah.
3.
Lanjutkan
dengan mengkonsumsi karbohidrat yang cukup, misalnya nasi, roti, ataupun sereal.
Nasi, roti atau sereal yang telah dikonsumsi akan diubah oleh tubuh menjadi
glukosa. Hal itu dapat meningkatkan kemampuan memori otak. Jika tubuh tidak
mendapatkan glukosa yang cukup pada saat sarapan, maka fungsi atau memori otak
dapat terganggu.
4.
Anda bisa pilih
menu sarapan berikut ini: seporsi nasi dengan protein yang cukup, seporsi
sereal dengan susu rendah lemak, satu butir telur rebus, atau omelet berisi
tomat, keju rendah lemak dan bayam agar perut kenyang lebih lama. Pilihan lain,
Anda bisa memilih roti gandum isi keju rendah lemak atau sepiring nasi merah
plus telur dadar (dari 1 butir telur) dengan irisan tomat atau daun selada.
5.
Pastikan
karbohidrat, serat, dan protein selalu ada dalam menu sarapan Anda.
Salah satu menu yang menjadi pilihan bagi mereka yang
diet adalah telur. Selain mudah dijumpai, harganya yang bersahbat pun membuat
banyaknya wanita-wanita diet memilih menu yang satu ini. Namun, di dalam telur
juga mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Telur merupakan
makanan yang ideal untuk sarapan karena kaya protein serta mudah dan cepat
penyajiannya. Satu butir telur berukuran besar mengandung 70 kalori dan
memenuhi 13 persen kebutuhan protein harian.
Selain
bergizi, mudah dijumpai, dan harganya yang bersahabat, telur juga dapat
melangsingkan tubuh. Sebuah studi menyatakan, sarapan telur setiap pagi membuat
seseorang cepat kenyang, sehingga mengurangi nafsu makan hingga 18 persen. Pola
seperti ini membuat seseorang lebih mudah menurunkan berat badan, seperti
dikutip dari laman Times of India.
Studi sebelumnya menunjukkan, makan
telur untuk sarapan bisa menjadi cara diet yang baik menurunkan kelebihan berat
badan lebih 65 persen, dan merasa lebih energik ketimbang diet makan roti
sebagai menu sarapan di pagi hari.
"Konsumsi telur satu atau dua
butir sehari sangat baik bagi seseorang yang tengah menjalani diet rendah
kalori. Tak perlu khawatir bahwa konsumsi telur akan meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah. Konsumsi satu sampai dua telur sehari tak akan memicu
masalah kolesterol," ujar Mauria Luz Fernandez dari departemen ilmu gizi
di University of Connecticut, AS.
Selain rendah kalori, telur kaya
kandungan protein, vitamin D, vitamin B12, dan selenium yang bermanfaat untuk
kesehatan manusia. Telur kaya akan asam amino yang sangat penting untuk tumbuh
kembang anak. Telur juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk mata.
Kandungan nutrisi dalam telur
bermanfaat untuk mencegah pengapuran tulang, kanker, jantung, masalah kekebalan
tubuh, dan gangguan mental.
Anda bisa membuat omelet dari dua butir telur yang hanya
menghasilkan 150 kalori. Atau, Anda bisa membuat sandwich dari dua lembar roti
panggang dengan isian telur rebus.
Anda juga harus
menambahkan sayuran atau buah untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan serat. Baik berupa
jus maupun potongan sayuran dan buah-buahan segar.
Walaupun sedang menjalani diet, jangan sampai kita
meninggalkan sarapan. Banyak hal yang menjadi bahaya ketika kita tidak sarapan.
Jika secara teratur
Anda melewatkan sarapan, kebiasaan ini bisa membahayakan kesehatan. Salah
satunya, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Menghindari sarapan dan memilih
beraktivitas dengan perut kosong justru bisa menyebabkan obesitas. Rasa lapar
berlebihan menjelang siang membuat Anda mengonsumsi makanan berlemak tinggi
lebih banyak. Hal ini bisa menyebabkan lemak menumpuk di sekitar perut, dan
meningkatkan kadar kolesterol, yang [merupakan faktor risiko utama penyakit
jantung.
Selain itu, tidak ada asupan makanan di
pagi hari juga bisa memicu kadar insulin lebih tinggi dalam darah. Jika kondisi
ini berlangsung terus-menerus dapat menjadi cikal bakal penyakit diabetes.
Selain itu, ada bukti yang
mengungkapan, melewatkan sarapan pagi dapat mengubah cara menyimpan lemak
tubuh. Lemak akan lebih banyak menumpuk di bagian perut, yang bisa menjadi
gelaja penyakit jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar