11 Januari
Bersama
dingin malam
Hembusan
angin berhenti diam di hadapku
Berhembus
dari sepinya mimpi
Mengintip
coretanku
Hingga
tinta ini terus bernyanyi
Aku hanya menulis capan
“Selamat Ulang Tahun” untuk kekasihku
Namun
pikiranku melayang
Ku
bertanya-tanya, “ Mengapa aku mencintaimu?”
Alasanku tak begitu
kuat
Namun cintaku begitu
sempurna
Kau
selalu ku sebut sebagai alsan hidupku
Dan
sebagai sesuatu yang mendatangkan kekhawatiran dalam hatiku
Kau
selalu ku katakana sebagai keajaibanku
Dan
sebagai pecahan asmara serta rintik hujan
Kau
selalu ku ucapkan sebagai hal yang memilukan
Dan
sebagai hati dengan penuh lukisan
Juga
sebagai wujud harum wangi yang sempurna
Kau
yang selalu ku teriakkan
Sebagai
kedalaman rindu dan angan-angan
Serta
sebagai keseluruhan cintaku
Tiada kado yang lebih berharga di hari ulang tahunmu
Selain kalimat “Selamat Ulang Tahun”
Tiada do’a yang bisa ku panjatkan
Selain do’a semoga panjang umur dan bahagia
Tiada asa yang bisa ku rangkai
Selain harapan kedewasaan untuk mengantarkanmu menuju
kedewasaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar